📌 5 (LIMA) ALASAN MENGAPA MEMBAYAR ZAKAT, INFAQ DAN SEDEKAH MELALUI LEMBAGA ZAKAT
Oleh Supriyanto (Penulis Buku Pengusaha Rindu Surga)
🔸Ada seorang fundraising (FR) mendatangi sebuah rumah penduduk yang dipandang kaya (CM/Calon Muzaki)
🧕🏻FR : Assamu’alaikum pak
🧔🏻CM : Wa’alaikum salam Warohmatullah monggo mbak pinarak, kersanipun?
🧕🏻FR : Kami Sari dari lazismu mau menawarkan Program Keluarga cinta sedekah Melalui Kencleng sedekah
🧔🏻CM : Maaf mbak biasanya sedekah saya langsung saya berikan ke saudara atau tetangga dekat yang membutuhkan.
Begitulah kira kira salah satu contoh percakapan Fundraising yang sedang lobi calon muzaki. Ada yang langsung repon baik, ada yang menolak halus, ada yang beralasan sedekahnya langsung dibagikan ke saudara dan tetangga dekat yang membutuhkan.
Sedekah adalah perbuatan baik yang mesti harus kita lakukan dalam keadaan lapang maupun sempit (QS. Ali Imron : 134). Nah sedekah itu baiknya langsung kita kasihkan langsung pada penerima apa melalui lembaga Amil yang sah secara Agama maupun negara. Dalam hal ini penulis akan menyampaikan (5) lima alasan mengapa Zakat infaq dan sedekah melalui Lembaga Zakat
🌻 1. Atas Perintah Allah
Dalam QS At taubah ayat 103 Allah Berfirman “Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan menyucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu (menumbuhkan) ketenteraman jiwa bagi mereka. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui”.
Kata ambilah berarti ada petugas yang mengambil dalam hal ini adalah amil. Jadi bukan hal yang salah jika kita membayar ZIS melalui lembaga Amil berdasarkan ayat Allah tersebut.
🌻 2. Tercatat
Setiap lembaga pasti punya SOP sebagai dasar untuk menjalankan roda organisasinya. Termasuk untuk menentukan siapa yang berhak menerima tasyaruf ZIS. Misalkan klu di lazismu adanya surve lapangan dengan mengisi form surve yang telah disediakan sehingga akan muncul score surve. Dari hasil score surve itu otomatis kelihatan si fulan ini layak untuk dibantu atau tidaknya. Selain itu faktor pemerataan juga penting kalau kita membayar ZIS ke Amil tentunya akan tertata, terkonsep rapi serta yang berhak dan layak menerima santunan semua akan kebagian tanpa ada yang tersisa.
🌻 3. Menjaga Keikhlasan
Kehidupan itu ibarat roda yang berputar kadang di atas dan kadangpun di bawah. Pada saat kita berada di atas dan ada saudara kita yang membutuhkan dan minta bantuan kita sudah barang tentu dengan niat ikhlas saudara itu kita bantu. Tetapi suatu saat nanti ketika roda kehidupan berputar dan posisi berubah kita yang semula berada di atas gantian dibawah dan saudara yang kita bantu tadi beranjak naik berada diatas, sedangkan kita merasa butuh bantuannya kita mencoba memberanikan diri untuk minta bantuan pada saudara kita itu tetapi dia sedang tidak longgar hatinya dan tidak mau membantu kita.
Nah disitulah keikhlasan kita sedang diuji dan dalam hati kita berkata “Itu orang apa ndak inget jamannya susah ya?, dikit dikit mengeluh dan minta uang ma saya, sekarang baru kelihatan kaya dikit aja sombongnya minta ampun, tau gitu mah gak bakaln aku kasih waktu itu” bukan hanya di batin dalam hati bahkan banyak yang dilontarkan langsung ke orangnya kalau lagi pas baper bapernya.
Lalu apa yang terjadi klu udah seperti gitu? pertama Pahala amal sedekahnya hangus karena sudah tidak ikhlas lagi, kedua kekeluargaan jadi renggang karena keluar kata kata umpatan yang menyakitkan. Disinilah akan sangat terasa ungkapan “Tajamnya pedang masih bisa terobati tapi sakitnya hati kemana obat akan dicari”
🌻 4. Menjaga Hati
Orang yang kekurangan harta itu hidupnya sudah susah jangan malah kita tambahi dengan sebuah beban merasa hutang Budi saat ada yang memberi. Misalkan saat ini kita sedang longgar harta dan sebagian kita berikan ke tetangga, nah yang menerima itu tentunya senang dan berterima kasih itu pasti tapi persoalannya saat kita sedang sempit dan tetangga itu tidak mampu membalas budi baik kita tentunya mereka akan merasa menjadi orang ysng hina dengan berguman di dalam hati “Oalah ya Allah ya Allah beginilah nasibnya orang yang nggak punya bisanya hanya nyusahin orang melulu” atau kalau orang tersebut termasuk kategori berhati kecil maka saat orang yang pernah menolongnya sedang dalam kesempitan dia akan mencari cari hutangan guna membalas budi orang yang pernah mengasihi.
🌻 5. Moment Ijabah
Kita sering mengejar ngejar moment ijabah dengan mengeluarkan banyak biaya datang ke baitullah untuk menengadahkan tangan menyampaikan hajat kita kepada sang pencipta namun melupakan moment ijabah yang mudah kita dapatkan yakni bertemunya antara Amil dengan Muzaki. Kenapa saya katakan ijabah mari kembali lagi ke QS Ali Imron : 103 tadi disitu Allah berkata “dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu (menumbuhkan) ketenteraman jiwa bagi mereka”. Jadi ketika Amil setelah menerima ZIS lalu berdo’a maka insya Allah itu adalah moment Ijabah karena Allah yang mengatakan sesungguhnya do’amu itu menumbuhkan ketentraman. Makna ketentraman ini khan berarti terkabulnya sebuah do’a dan harapan, kalau apa yang diminta sudah terlaksana pasti hati akan tentram.
Demikian semoga menjadi bahan pertimbangan dalam kita beramal sholeh atau bersedekah. Allahu’alam.